"Ody.... main yuuuk......", anak anak yang diluar pagar rumah memanggil.
"Iya sebentaaaar....", Ody menjawab.
Ody keluar dari pintu pagar rumahnya sambil membawa bola.
"Kita main bola di lapangan yuk.....", ajak Ody ke teman-temannya.
"Ody! Jangan main terlalu jauh ya!", mama memperingatkan.
"Iya maa", kata Ody.
Ody dan teman-temannya pun pergi ke lapangan yang jaraknya jauh dari rumahnya.
"Ody, kata mama mu kan jangan main terlalu jauh....", kata salah satu temannya.
"Ah, ga apa apa kok, walaupun jauh tapi kan kalau di lapangan lebih asyik mainnya", Ody menjawab dengan santai.
Sesampainya di lapangan, mereka mulai bermain bola.
"Ody, ambil bolanya", kata salah satu temannya.
Ody berlari mengambil bola yang terpental jauh ke balik semak-semak, Ody sangat kaget karena tiba-tiba ada tangan yang menutup mulut dan hidungnya, dia mencoba berteriak tapi tak bisa, Ody dimasukan ke dalam mobil sambil terus memaksa untuk melepaskan diri dari tangan yang agak menyakitinya itu, Ody pun akhirnya dibawa pergi oleh orang-orang itu.
"Eh, kok Ody lama banget ngambil bolanya?", temannya bertanya ke yang lain.
"Jangan-jangan ada sesuatu", temannya yang lain mengira-ngira.
Salah satu temannya mengecek ke balik semak-semak tapi Ody tidak ada.
"Kita bilang ke mamanya Ody aja yuk", Temannya memberi usul.
Teman-teman Ody pun pergi dari lapangan.
Ody, anak yang baru berumur 10 tahun itu pun menangis dalam mobil.
"Woi! Diem lo! Nangis mulu!", teriak salah satu penculik.
Ody berusaha mencari akal bagaimana dia bisa kabur dari kawanan Penculik itu, tak lama kemudian mobil itu berhenti di jalanan yang sepi, ternyata ditengah hutan! Semua penculik itu turun, sepertinya akan melakukan sesuatu, Ody berusaha mencari jalan keluar, tangannya diikat tali yang sangat kuat, mulutnya ditempeli Selotip besar berwarna hitam, dia menemukan sebuah pisau tajam didekatnya, dia mencoba memotong tali itu dan akhirnya berhasil, dia membuka selotip di mulutnya dan langsung memecahkan kaca dengan sebuah kayu yang ada di dalam mobil itu, ukurannya lumayan besar sehingga salah satu kaca mobil itu hampir tak ada yang tersisa, Ody langsung melompat melewati kaca mobil itu, dan berlari mencari pertolongan, penculik-penculik itu berlari mengejar Ody.
"Toloong! Toloong!!", Ody pun berteriak sambil berlari.
"Heh bocah! Jangan lari lo!", kata salah satu penculik itu.
Ody beruntung, dia ditolong oleh seorang Petani dan disuruh bersembunyi dalam kandang kerbau, Penculik itu pun kebingungan, mereka pun kembali ke mobil dan langsung pergi, Ody pun akhirnya lolos dari penculikan.
"Pak, makasih yaa....", kata Ody
"Sama-sama nak, kamu tinggal dimana?"
Ody menceritakan semua kepada Bapak itu.
"Lain kali kamu ga boleh menyepelekan kata-kata orang tua", Bapak itu mengingatkan.
"Iya pak, Ody juga nyesel banget udah ga nurutin kata-kata mama", kata Ody.
"Ya udah, sekarang bapak antar kamu pulang ya", kata Bapak itu.
Bapak Petani itu pun dengan senang hati mengantarkan Ody ke rumahnya.
"Ody datang ! Itu Ody !!", Teman-teman Ody yang sedang duduk di teras rumah Ody langsung menunjuk ke Jalan di depan rumah Ody.
"Ody !!", Mamanya berteriak saat melihat Ody berada di depan pagar, dan Mamanya pun langsung memeluk Ody.
"Ma, Ody nyesel udah ga dengerin kata-kata mama, ma'afin Ody ma....", kata Ody.
"Iya mama ma'afin kamu, tapi lain kali jangan begitu lagi yaa", kata Mama.
"Pak, terima kasih ya udah mengantar anak saya pulang...", kata Mama kepada Bapak Petani yang menolong Ody.
"Iya bu... sama-sama....", kata Bapak itu.
Ody menceritakan semua kepada keluarga dan teman-temannya, Ody sangat menyesal, dia pun berjanji tak akan mengulangi kenakalannya lagi.
Setelah kejadian itu, Ody tidak pernah lagi meremehkan kata-kata mamanya.
Kamis, 06 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar